BAB 2
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DI DUNIA KERJA DAN ISU - ISU GLOBAL TERKAIT DUNIA INDUSTRI MANUFAKTUR DAN REKAYASA ELEKTRONIKA
A. Teknologi Konvensional dan Teknologi Modern
Pernahkan kalian melakukan pengeboran papan komponen atau PCB ? Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan menggunakan bor duduk. Dalam hal ini, bor duduk termasuk teknologi konvensional. Teknologi konvensional masih membutuhkan peran penting manusia. Berbeda dengan bor duduk, saat ini sudah ada alat pengeboran otomatis yang dilakukan oleh mesin. Prosesnya melibatkan banyak peralatan lain termasuk konveyor, sehingga manusia tidak perlu aktif bekerja dalam proses pengeboran. Bor seperti ini termasuk teknologi modern.
Keunggulan teknologi konvensional adalah :
- Banyak peluang kerja bagi manusia untuk pengoperasian teknologi konvensional.
- Biaya relatif murah untuk membeli mesin.
- Sumber daya manusia mudah dan murah untuk pembekalan pengoperasian mesin.
- Hasil produksi kurang maksimal karena tenaga manusia mudah lelah.
- Biaya pengeluaran karyawan tinggi karena banyak tenaga manusia untuk pengoperasian mesin.
- Lebih efisien karena sistem pengoperasian alat produksi digantikan mesin.
- Teknologi semakin cepat, yang menghasilkan kemudahan dalam mendapatkan akses informasi dan komunikasi.
- Membuka peluang pekerja tenaga ahli untuk mengoperasikan mesin.
- Penghasilan semakin tinggi dengan adanya teknologi yang dapat memproduksi semakin cepat.
Kelemahan teknologi modern misalnya:
- Biaya sangat tinggi untuk membeli mesin dan memberikan pelatihan kepada karyawan.
- Tantangan keamanan dokumen sangat diperhatikan untuk dokumen aset-aset perusahaan.
- Limbah dari mesin sulit untuk diolah.
- Terjadi ketidakseimbangan jumlah populasi yang diakibatkan perpindahan masyarakat dari desa ke kota.
B. Revolusi Industri 4.0
Revolusi Industri 4.0 merupakan sebuah fenomena yang terkolaborasikan antara teknologi otomatisasi dan teknologi cyber. Teknologi otomatisasi merupakan teknologi yang menerapkan beberapa sistem, seperti sistem mekanik, sistem elektronik, dan sistem komputer. Hasilnya, gabungan sistem ini dapat berfungsi sebagai pengendali dan dapat mengoperasikan suatu produksi pada perusahaan. Teknologi cyber merupakan teknologi yang berhubungan dengan sistem komputer dan informasi yang dapat digunakan untuk menyimpan, melindungi data, memproses, mengakses, dan mengirim data.
Penerapan Revolusi Industri 4.0 berpusat pada otomatisasi bantuan teknologi informasi pada prosesnya, sehingga mengurangi tenaga manusia. Dengan demikian, diharapkan efektivitas dan efisiensi di lingkungan kerja akan semakin bertambah.
- Internet of Things (IOT) atau Internet untuk Segala,
- Big Data (BD) atau Mahadata,
- Artificial Intelligence (AI) atau Kecerdasan Buatan,
- Cloud Computing (CC) atau Komputasi Awan, dan
- Additive Manufacturing (AM) atau Percetakan 3D.
Internet of Things atau Internet untuk Segala adalah pemanfaatan perintah atau instruksi di pemrograman, yang penggunaan argumennya dapat menghasilkan suatu komunikasi secara otomatis dalam interaksinya antara sesama perangkat. Penggunaannya juga bisa pada jarak yang jauh dan tanpa campur tangan dari manusia, agar perangkat satu dengan yang lainnya saling terhubung. IoT merupakan konsep yang menggabungkan berbagai perangkat, sistem otomasi seperti sensor, dan perangkat lainnya yang bekerja memanfaatkan internet. Contoh alat elektronik yang memanfaatkan IoT adalah ESP yang sistem kerjanya sudah menggunakan internet. ESP dapat menerima dan mengirim data yang terkoneksi.
- Sumber Tegangan 3.3 VDC
- Dengan Standar WiFi 802.11 b/g/n
- Wi-Fi 2.4 GHz
- Output power +19.5 dBm di mode 802.11 b
- Dengan Memory Flash 1 MB
- CPU32 Bit
- Koneksi input UART , SPI, SDIO 1.1/2.0
- Pin RX/TX UART berguna sebagai komunikasi serial
- Fungsi wake-up < 2ms
- Analog Digital Converter (ADC) 10-bit
Secara umum, big data atau mahadata adalah istilah yang digambarkan sebagai volume data besar dengan terstruktur maupun tidak terstruktur. Sistem pangkalan data yang berkembang menjadikan sebuah big data. Proses volume, kecepatan, dan jenis data adalah sebagai pembeda yang tersedia lebih banyak dan bervariatif daripada Database Management System (DBMS) pada umumnya.
sistem mesin atau komputer agar sistem dapat mengenali sebuah data. Contoh penggunaan AGI adalah robot yang kini mulai dapat menggantikan pekerjaan manusia.
Contoh pemanfaatan komputasi awan yaitu penerapan perangkat sederhana menggunakan platform awan thinger.io. Platform IoT gratis ini digunakan untuk penerapan aplikasi monitoring suhu dan kelembapan. Platform menampilkan dan menyimpan data via internet dan NodeMCU sebagai perangkat utama yang sudah terprogram untuk menerima data kelembapan dan suhu dari sensor DHT11.
ESP8266 terkenal sebagai modul Wi-Fi andal dan ekonomis. Alat ini menghubungkan perangkat dengan internet via Wi-Fi. Sensor DHT11 mengukur kelembapan dan suhu secara bersamaan, kemudian mengeluarkan datanya secara digital. Sensor ini dapat mengukur rentang kelembapan 20 sampai 90% RH dan mengukur rentang suhu 0 sampai 50°C. Jadi kita dapat memantau suhu dari ponsel kita melalui jaringan internet.
Additive Manufacturing merupakan sebuah terobosan baru di dunia industri manufaktur pemanfaatan mesin pencetak seperti pencetakan digital tiga dimensi (3D printing). Dengan additive manufacturing kita dapat menciptakan berbagai macam prototipe. Contohnya adalah pembuatan robot AGI yang dapat mengganti pekerjaan manusia. Bentuk fisik robot dapat kita gambar secara tiga dimensi (3D), kemudian kita cetak. Bentuk yang digambar secara 3D misalnya bagian lengan, kaki, wajah robot, dan lain-lain.
C. Siklus Hidup Produk
Pernahkah kalian menemukan suatu produk elektronik yang cepat rusak? Pernahkah kalian menemukan produk elektronik yang awet dipakai? Jawabannya berkaitan dengan product lifecycle atau siklus hidup produk. Siklus hidup produk menggambarkan rangkaian tahapan suatu produk secara terkonsep, mulai dari proses produksi hingga produk layak dipasarkan dan dikonsumsi.
Ada empat tahapan dalam siklus hidup produk, yaitu tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan, dan tahap penurunan.
1. Tahap Perkenalan
Tahap perkenalan termasuk dari perancangan dan produksi produk, kemudian diperkenalkan ke pasar dengan sejumlah strategi pemasaran dan promosi. Pada tahap ini, perusahaan biasanya hanya sedikit mendapatkan keuntungan karena harus mengeluarkan sejumlah biaya untuk promosi dan mengenalkan produk pada pasar.
2. Tahap Pertumbuhan
Tahap kedua dalam siklus hidup produk adalah tahap pertumbuhan. Pada tahapan ini akan dilihat apakah produk dapat dikembangkan atau justru tidak diterima oleh pasar.
Produk dinilai dapat dikembangkan apabila konsumennya semakin meningkat dan produksi perusahaan juga semakin meningkat. Sebaliknya, produk harus dievaluasi dan diperbaiki apabila dianggap tidak diterima oleh pasar.
3. Tahap Kedewasaan
Pada tahap ini, pasar sudah terbiasa menggunakan produk. Perusahaan juga sudah mendapatkan keuntungan secara signifikan dan dengan stabil. Tahapan ini juga ditandai dengan tidak adanya lagi kenaikan penjualan secara drastis.
Meskipun demikian, tahapan ini menjadi titik kritis karena dapat menimbulkan stagnasi dan kebosanan pasar pada produk. Perusahaan harus mulai berkreasi dan memperbarui produk. Jika tidak, produk akan memasuki tahap terakhir dari siklus hidupnya.
4. Tahap Penurunan
Tahapan terakhir dalam siklus hidup produk adalah tahap penurunan. Apabila diibaratkan, tahapan ini seperti masa tua bagi makhluk hidup atau masa menunggu kematian. Produk mengalami penurunan tingkat penjualan karena pasar merasa bosan atau produk tidak mengalami peningkatan kualitas sehingga pasar merasa tidak puas. Jika perusahaan tidak bergerak cepat melakukan inovasi, produk akan mati. Contoh produk yang telah mengalami keempat tahapan dalam siklus hidupnya misalnya salah satu merek ponsel yang dahulu pernah berjaya di Indonesia. Merek tersebut melewati tahap perkenalan, pertumbuhan, sampai kedewasaan. Namun, siklus hidupnya pada akhirnya harus berakhir karena tidak lagi dapat bersaing dengan munculnya sejumlah pesaing yang bersenjatakan inovasi baru.
D. Perubahan Iklim dan Pemanasan Global
Perubahan iklim merupakan perubahan curah hujan atau suhu udara yang signifikan dalam jangka panjang. Pemanasan global atau global warming adalah naiknya suhu rata-rata bumi, atmosfer, dan lautan.
Dengan teknologi elektronik kita dapat mengetahui kondisi cuaca di wilayah mana pun di muka bumi ini. Indonesia merupakan negara rawan bencana alam seperti banjir, gempa bumi, tsunami, tanah longsor, angin puting beliung, dan letusan gunung berapi. Informasi kejadian bencana dapat disebarkan kepada khalayak umum dengan memanfaatkan teknologi modern. Contohnya teknologi pantauan tsunami. Gempa bumi terdeteksi oleh alat yang disebut seismograf. Data yang diterima meliputi pusat gempa dan penghitungan waktu hasil rambatan gelombang ke permukaan.
Dengan teknologi modern dan IoT, kita juga dapat dengan mudah mendapatkan informasi cuaca di tempat tinggal kita dalam hitungan detik saja. Contohnya adalah dengan memanfaatkan aplikasi yang tersedia di ponsel pintar.
E. Aspek Ketenagakerjaan
Tujuan penciptaan teknologi pada umumnya adalah untuk mempermudah pekerjaan manusia. Contohnya sejumlah petani mengalami kesulitan mengambil air untuk mengairi ladang mereka. Mereka harus mengambil air dari sumber yang jauh dan menghabiskan banyak tenaga. Namun, dengan pompa air mereka dapat melakukannya dengan mudah. Dalam contoh ini, teknologi (pompa air) menggantikan pekerjaan manusia.
- Internet of Things (IoT) atau Internet untuk Segala,
- Big Data (BD) atau Mahadata,
- Artificial Intelligence (AI) atau Kecerdasan Buatan,
- Cloud Computing (CC) atau Komputasi Awan, dan
- Additive Manufacturing (AM) atau Percetakan 3 Dimensi.
- Bacalah soal dengan teliti dan pilih salah satu jawaban yang benar.
- Tulis jawaban di buku tulis.
- Salin jawaban dari buku tulis tadi ke link yang terdapat di akhir soal latihan. Jika jawabannya sudah benar, maka form akan terkirim.